Enter your email address:


Teroris Geser ke Sumatera

Informasi masuknya Mas Selamat Kastari ke Indonesia akhirnya dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Pol Sutanto. Jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjutinya dengan menyebar foto buron teroris nomor satu Singapura itu ke seluruh wilayah. Dengan begitu, masyarakat bisa mengenali ciri-ciri dan ikut mencari buron tersebut.

"Media tolong membantu (penyebaran)," pinta Kapolri di Mabes Polri kemarin (4/7). Penyebaran foto Kastari yang kabur dari jendela toilet penjara kelas satu Whitley Road Detention Center Singapura itu sebetulnya sudah pernah dilakukan di pelabuhan, bandara, dan terminal-terminal setelah dia kabur pada 27 Februari 2008.

Kapolri menyatakan tidak ada salahnya Polri kembali menyebar foto-foto Mas Selamat Kastari ke berbagai wilayah di Indonesia. Tujuannya mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa tokoh sentral Jamaah Islamiah (JI) kelahiran Kendal, Jawa Tengah, itu masih buron.

Mengenai apakah Kastari terlibat langsung dalam jaringan teror Palembang, Kapolri menjawab, "Itu masih dalam pengembangan."

Mantan Kapolda Jatim itu melanjutkan, terbongkarnya jaringan teror tersebut menunjukkan bahwa JI telah memindahkan basis "perjuangannya'' dari Pulau Jawa ke Sumatera.

Ketatnya pengamanan di Pulau Jawa diperkirakan menjadi alasan. Pemindahan lokasi itu juga diikuti dengan pemindahan logistik dan perubahan sasaran pengeboman. Bahan peledak yang dipakai oleh teroris kelompok Palembang untuk merakit bom disuplai dari Jawa Tengah.

Tapi, Kapolri tidak menyebutkan secara spesifik asal bahan peledak tersebut. "Bahan peledak termasuk distribusinya dari Jawa. Masih didalami," katanya.

Diduga, teroris Jawa Tengah yang selama ini berbasis di wilayah Solo, Wonosobo, dan Semarang mengalihkan persediaan bahan peledaknya ke Palembang setelah penangkapan besar-besaran tokoh-tokoh di daerah ini, termasuk Panglima JI Abu Dujana. "Yang jelas, distribusi mereka ada," kata Kapolri.

Untuk perubahan sasaran teror bom, daerah-daerah pinggiran juga lebih dipilih. "Sementara ini indikasinya belum (meledakkan bom di Jakarta), masih di daerah-daerah yang kemarin disebutkan," tambahnya. Seperti diberitakan, jaringan JI Palembang itu sempat mengincar Kafe Bedudel (sebelumnya ditulis Dedudel, Red), Kampung China, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kapolri juga mengungkapkan, kelompok teroris juga terus meningkatkan kemampuan teror mereka. Ilmu perakitan bom turunan dari Dr Azhari yang ditembak mati di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005, mereka modifikasi dengan mengganti unsur gotri (bola besi) dengan peluru tajam. Gunanya jika bom meledak, efek ledakan dan daya rusaknya akan lebih dahsyat.

Karena itu, Kapolri meminta, semua unsur di Indonesia terlibat dalam upaya menghentikan reproduksi sel teroris yang belum berhenti itu.

"Dituntut kerja sama semuanya. Tidak hanya polisi. Polisi itu hanya soal hilirnya saja. Tapi, hulunya, bagaimana kita memberikan pencerahan kepada pelaku. Itu adalah peran tokoh agama dan masyarakat," beber mantan Kapolda Sumut itu.

Untuk memberi hukuman yang setimpal kepada pelakunya, Kapolri memastikan bahwa Hasan alias Fajar Talsin, 35, satu di antara sepuluh tersangka teroris Palembang yang berstatus warga Singapura, tetap akan diproses sesuai dengan hukum Indonesia. "Juga belum ada permintaan ekstradisi dari Singapura," sambungnya. Hasan adalah anggota jaringan JI yang namanya juga telah dimasukkan red notice Interpol.

Informasi dari sumber di kepolisian menyebutkan, Husaini, Hasan, dan Kastari masuk ke Indonesia Januari 2002. "Kini kita baru dapat Hasan. Yang dua masih kita cari," kata sumber itu di Mabes Polri kemarin.

Kastari dkk melarikan diri dari Singapura setelah Negeri Singa itu melakukan operasi besar-besaran jaringan JI di awal 2002. Mereka bertiga menyusup masuk naik kapal lewat Pelabuhan Belawan, Medan.

Oleh otoritas Singapura, mereka diburu setelah rencana peledakan Bandara Changi, Singapura, gagal.

Selain tiga nama tersebut, saat itu, sebenarnya ada dua orang lain yang menyusup ke Indonesia. Mereka adalah Ishak dan Rosid. "Untuk dua orang itu, kami belum bisa pastikan apakah masih ada di Indonesia. Terakhir mereka ada di Jateng dan Jatim. Yang jelas, Kastari memang kenal baik kondisi Indonesia setelah kini dia kembali ke sini," tambah sumber yang lain.

Selain memburu jejak para teroris asal Negeri Singa itu, polisi juga masih berkonsentrasi memburu teroris asal Malaysia Noordin M. Top yang dipastikan masih berada di Indonesia. Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa Noordin yang kepalanya dihargai Rp 1 miliar oleh polisi itu telah melarikan diri ke Syria. "Saat di Palembang sebenarnya kami berharap Noordin masuk dulu, baru digerebek. Tapi, dia tak muncul-muncul. Di sisi lain kami khawatir karena bahan peledak itu sudah mulai dipindah-pindah," jelas sumber Jawa Pos di kepolisian.

Teroris Regenerasi

Pasca ditangkapnya empat orang anggota jaringan teroris di Desa Bumi Arjo, Kecamatan Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), Polres OKI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan jaringan teroris itu.

Kapolres OKI AKBP Yudhi Faizal mengatakan, hasil penggeledahan di tiga tempat pasca ditangkapnya Ani Sugandi, Ali Musadi, Rohman, dan Toni menemukan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan teroris.

Dari rumah Ani Sugandi, pimpinan Ponpes Al-Furqon Baitussuffah, yang berada di RT 03 Blok C Desa Bumi Arjo, Lempuing, ditemukan 1 buah hard disk, 1 unit CPU, 1 kotak dan 1 tas VCD tentang jihad, 15 buah buku tentang jihad, 1 buah sangkur, 1 buah tas yang berisi dokumen, 1 buah pedang, dan 1 tombak.

Di ponpes sekitar 100 meter dari rumah Ani Sugandi, diamankan 1 buah CPU, sejumlah buku-buku jihad, dan 1 senjata mainan dari kayu yang digunakan murid-murid atau santri untuk latihan perang-perangan. Di tempat ketiga di musala dekat rumah Toni, ditemukan sebuah HP Nokia 8250 milik Toni.

Adanya program berlatih perang kepada santri muda dan anak-anak membuat prihatin Kapolda Sumsel Irjen Pol Ito Sumardi. "Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Teroris, ternyata, sudah sedemikian mudah masuk ke wilayah-wilayah di Sumsel dan berusaha melakukan regenerasi, " ujar Ito di Mapolda Sumsel kemarin.



0 comments:

Posting Komentar

MyLangit Theme By ArpitNext
Copyright © 2008 Bloggerized by : GosuBlogger | Inspired By Langit : Eches