Enter your email address:


Hujan Bom di Gaza, Bantai 195 Warga Palestina

Bumi Palestina kembali membara. Setelah sempat mereda akibat gencatan senjata enam bulan, jet-jet tempur Israel kembali menghujani permukiman penduduk Palestina di seantero Jalur Gaza pada sore kemarin. Negara Yahudi tersebut meluncurkan puluhan misil dari udara dengan dalih menumpas kelompok Hamas yang menguasai Gaza sejak Juni 2007.

Seperti dilaporkan stasiun televisi Al Jazirah yang dilansir dari Reuters tadi malam, akibat serangan mendadak itu, 195 orang dilaporkan tewas dan 310 lainnya luka-luka. Sebagian di antara mereka adalah para pejuang Palestina. Namun, tidak sedikit juga ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi korban.

Korban tewas dan luka itu berceceran di jalan. Serangan tersebut juga menyebabkan banyak bangunan dan jalan rusak dan hancur. ''Setidaknya 195 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka akibat serangan ini,'' kata Menteri Kesehatan Hamas Bassem Naim kepada AFP.

Jubir Kepolisian Hamas Ehad Ghussein mengatakan, korban paling banyak berada di Kantor Pusat Polisi Hamas. Dia menyebutkan, sekelompok polisi sedang mengadakan upacara kelulusan taruna polisi saat serangan terjadi. Hujan bom itu juga merenggut nyawa Kepala Polisi Hamas Tawfiq Jabber. ''Sejumlah anggota regu yang selamat berlarian membantu korban dan meneriakkan Allahu Akbar, Allahu Akbar,'' katanya.

Di sisi lain Gaza, sembilan orang sipil tewas dan 30 lainnya terluka dalam serangan di tempat pengungsian Khan Younis. Di wilayah itu pula terlihat kawah besar terbentuk di tanah. Paramedis sedang mengevakuasi korban-korban ke dalam ambulans.

Saksi mata mengatakan, serangan dilakukan pesawat dan helikopter tempur saat warga akan mengakhiri aktivitas. Anak-anak juga baru saja meninggalkan sekolah mereka ketika jet-jet tempur Israel melintasi langit Gaza. Said Masri, 57, seorang penjaga toko, mengungkapkan bahwa saat misil maut berjatuhan, kepanikan langsung pecah di mana-mana. Anak-anak berlari kebingungan. Para ibu menghambur ke jalanan untuk mencari anak-anak mereka. ''Israel membakar kota ini semudah saya membakar rokok,'' ungkap Masri sambil mencari putranya yang berusia 9 tahun. Pelabuhan Gaza dan instalasi keamanan Hamas dilaporkan hancur.

Wartawan BBC di Gaza melaporkan, bandar laut Kota Gaza dan instalasi-instalasi keamanan kelompok Hamas rusak berat. ''Asap hitam akibat serangan itu mengepul di seantero kota Gaza,'' lapornya melalui sambungan telepon.

Juru Bicara Militer Israel Avi Benayahu mengonfirmasi bahwa mereka telah melancarkan serangan-serangan udara dan mengatakan bahwa sasaran-sasarannya adalah ''infrastruktur teroris''. Dia menegaskan, pengeboman itu baru langkah awal. ''Ini hanya awal operasi yang dilancarkan setelah keputusan kabinet. Kami belum memastikan berapa lama akan berlangsung dan kami akan beraksi berdasar situasi di lapangan,'' kata Benayahu.

Pengeboman itu, lanjut dia, merupakan balasan dari serangan roket yang dilancarkan kelompok militan di Gaza ke Israel beberapa hari terakhir.

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dalam jumpa pers menyatakan, serangan akan terus ditingkatkan jika kondisi di lapangan membutuhkan. ''Ada waktu untuk tenang dan ada waktu untuk berperang. Dan, sekarang adalah waktu untuk berperang,'' tegasnya.

Serangan udara Israel kemarin memang yang paling dahsyat dalam sepuluh tahun terakhir. Dari Jerusalem, wartawan BBC Paul Wood melaporkan, beredar kabar bahwa serangan udara akan diikuti dengan serangan darat.

Lawan-lawan Israel langsung meradang. Para pemimpin Hamas menyerukan serangan balasan, termasuk serangan bunuh diri. ''Kami akan membalas sampai titik darah penghabisan,'' tegas Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum. Imbauan itu langsung disambut dengan tembakan roket-roket pejuang Palestina di Qassam ke wilayah Israel. Seorang wanita tewas dan empat warga Israel terluka akibat serangan roket itu di kota Israel, Netivo.

Aksi solidaritas muncul di Tepi Barat, wilayah lain yang dihuni penduduk Palestina, dan negara-negara Arab. Ratusan warga Jordania dengan marah mendatangi kantor perwakilan PBB di kota Amman. ''Hamas, jangan menyerah. Kalian adalah kanon dan kami siap menjadi peluru-peluru kalian,'' teriak mereka sambil mengibar-ngibarkan bendera hijau Hamas.

Di Beirut, puluhan pemuda memenuhi jalan-jalan sambil menembakkan senjata ke arah wilayah Israel. Sementara itu, di kamp pengungsi Palestina di Yarmouk, Syiria, ratusan orang meminta negara-negara Islam bersatu melakukan serangan balasan ke Israel.

Dari Tepi Barat, Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan Israel. Pemimpin faksi Fatah yang diusir dari Gaza oleh Hamas pada 2007 itu mendesak semua pihak untuk menahan diri.

Mesir yang berbatasan langsung dengan kota Gaza juga mengutuk keras aksi brutal itu. Kantor Kepresiden Mesir dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita MENA tadi malam mengimbau agar diberlakukan kembali gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Mesir juga menuntut Israel bertanggung jawab atas korban tewas dan cedera akibat serangan itu. ''Mesir akan terus melakukan kontak-kontak untuk menciptakan iklim yang kondusif guna mengembalikan masa tenang dan mencapai rekonsiliasi antarfaksi Palestina,'' katanya.

Pernyataan Kantor Presiden Mesir juga menyebutkan, Presiden Husni Mubarak telah memerintahkan agar pintu penyebarangan Rafah di perbatasan antara Mesir dan Gaza yang ditutup akibat blockade Israel agar dibuka untuk para korban Palestina. Selain itu, fasilitas-fasilitas medis Mesir disediakan untuk melayani semua korban serangan udara Israel.

Sekretaris Liga Arab Amr Mussa menyatakan akan menggelar pertemuan mendadak hari ini untuk membahas agresi Israel itu. Dia juga meminta Libya, anggota liga Arab yang juga menjadi anggota Dewan Keamanan PBB, meminta ada pertemuan mendadak untuk membicarakan serangan tersebut.

Pada bagian lain, AS dan sekutunya, seperti biasa, memberikan komentar yang mengartikan bisa memahami tindakan yang diambil Israel. ''Kami meminta Israel untuk menghindari korban sipil dalam tindakan mereka memburu para teroris,'' bunyi pernyataan resmi gedung putih.


Minim Air, Cuci Baju Sebulan Sekali

Di Surabaya, saat ini terdapat 174.647 kepala keluarga (sekitar 700 ribu jiwa) yang belum terjangkau pipa PDAM. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, mereka membeli dengan harga cukup mahal. Malahan, ada yang harganya dua kali lipat dari tarif termahal PDAM untuk kalangan industri.JANGAN berharap ada warga Greges Barat Gg Mulyo yang mandi cebar-cebur atau mencuci pakaian tiap hari. Sebab, bagi sekitar 2.000 warga di tempat itu, air bersih adalah barang mahal. Untuk satu meter kubik, penduduk kampung di gang sepanjang sekitar 1 km itu harus mengeluarkan Rp 20 ribu.

Menurut M. Irsyad, wakil ketua RT 1 Greges Barat Gg Mulyo, kampung tersebut didirikan sejak 17 tahun lalu. Selama itu pula, masyarakatnya belum berhasil mendapatkan layanan air dari PDAM. ''Kami sudah berkali-kali mengurus. Tapi, tidak pernah berhasil karena banyak kendala,'' ungkap bapak dua anak tersebut.

Dia mengaku, kendala utama untuk mendapatkan jaringan pipa PDAM adalah status tanah yang mereka tempati. ''Rumah kami memang berada di atas tanah milik Dinas Pengairan. Karena itulah, PDAM sulit membangun jaringan pipa di wilayah kami,'' kata pria yang bekerja sebagai nelayan dan pembuat gabus helm itu.

Irsyad menjelaskan, rata-rata warga yang tinggal di Gang Mulyo tergolong kelas bawah. Karena itu, ketika PDAM menginformasikan bahwa biaya membuat jaringan ke gang tersebut harus ditanggung Rp 4 juta per calon pelanggan, mereka sangat berkeberatan. ''Bagi kami, angka sebesar itu sangat mahal. Satu-satunya pilihan adalah membeli air bersih dari Jasa Tirta yang ditampung di tandon hasil swadaya warga. Harganya Rp 20 ribu per meter kubik. Mau bagaimana lagi?'' ujarnya.

Harga air sebesar itu memang sangat mahal. Bandingkan dengan tarif air terbaru PDAM yang diberlakukan melalui program redefinisi sebulan lalu. Golongan tertinggi (termahal) adalah tarif yang dikenakan terhadap pengelola Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak. Banderolnya Rp 10 ribu per meter kubik. Masih separo yang harus dibayar warga Greges Barat Gg Mulyo. Padahal, Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak mempunyai penghasilan ratusan juta per bulan. Sedangkan penghasilan warga Greges Barat rata-rata Rp 1,2 juta per bulan.

Untuk menghemat biaya, Irsyad harus pandai-pandai memanajemen penggunaan air. ''Tiap bulan, paling banter kami menghabiskan empat meter kubik air. Tapi, bisa juga tiga meter kubik,'' ungkapnya.

Jika diuangkan, pengeluaran Irsyad untuk membeli air per bulan Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu.

Tapi, jangan salah, empat meter kubik per bulan tergolong pemakaian sangat irit dan tidak normal bagi sebuah keluarga dengan empat anak. Sebagai perbandingan, rata-rata pengeluaran air yang normal untuk rumah tipe 36 di sebuah perumahan sederhana adalah 20-30 meter kubik per bulan.

Ada banyak kiat yang dipakai Irsyad untuk mengurangi pemakaian air bersih. Pertama, keluarganya cukup mandi sekali dalam sehari. ''Itu pun kami batasi. Maksimal satu jeriken berisi 20 liter air tiap kali mandi,'' tegasnya.

Yang kedua, meminimalkan penggunaan air bersih untuk masak atau minum. ''Mending beli air mineral galonan untuk masak dan minum karena tidak terlalu banyak,'' jelasnya.

Kiat lain adalah mencuci sebulan sekali. Caranya, sekali mencuci harus banyak pakaian agar lebih irit. ''Saya justru sering berganti baju. Sebelum bau, saya sudah berganti biar besoknya bisa dipakai lagi. Dua baju bisa dipakai untuk tiga hari,'' katanya.

Selain sejumlah kiat untuk mengakali kebutuhan sehari-hari, ada lagi kiat yang biasa dipakai warga Greges Barat Gg Mulyo untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Mereka menyiapkan banyak ember dan bak yang berfungsi sebagai penadah hujan. ''Tapi, ya itu tadi, baru efektif kalau pas musim hujan. Makanya, kami selalu menunggu-nunggu hujan,'' ujar Ny Anik Nafsi'ah, tetangga Irsyad.


Teroris Geser ke Sumatera

Informasi masuknya Mas Selamat Kastari ke Indonesia akhirnya dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Pol Sutanto. Jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjutinya dengan menyebar foto buron teroris nomor satu Singapura itu ke seluruh wilayah. Dengan begitu, masyarakat bisa mengenali ciri-ciri dan ikut mencari buron tersebut.

"Media tolong membantu (penyebaran)," pinta Kapolri di Mabes Polri kemarin (4/7). Penyebaran foto Kastari yang kabur dari jendela toilet penjara kelas satu Whitley Road Detention Center Singapura itu sebetulnya sudah pernah dilakukan di pelabuhan, bandara, dan terminal-terminal setelah dia kabur pada 27 Februari 2008.

Kapolri menyatakan tidak ada salahnya Polri kembali menyebar foto-foto Mas Selamat Kastari ke berbagai wilayah di Indonesia. Tujuannya mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa tokoh sentral Jamaah Islamiah (JI) kelahiran Kendal, Jawa Tengah, itu masih buron.

Mengenai apakah Kastari terlibat langsung dalam jaringan teror Palembang, Kapolri menjawab, "Itu masih dalam pengembangan."

Mantan Kapolda Jatim itu melanjutkan, terbongkarnya jaringan teror tersebut menunjukkan bahwa JI telah memindahkan basis "perjuangannya'' dari Pulau Jawa ke Sumatera.

Ketatnya pengamanan di Pulau Jawa diperkirakan menjadi alasan. Pemindahan lokasi itu juga diikuti dengan pemindahan logistik dan perubahan sasaran pengeboman. Bahan peledak yang dipakai oleh teroris kelompok Palembang untuk merakit bom disuplai dari Jawa Tengah.

Tapi, Kapolri tidak menyebutkan secara spesifik asal bahan peledak tersebut. "Bahan peledak termasuk distribusinya dari Jawa. Masih didalami," katanya.

Diduga, teroris Jawa Tengah yang selama ini berbasis di wilayah Solo, Wonosobo, dan Semarang mengalihkan persediaan bahan peledaknya ke Palembang setelah penangkapan besar-besaran tokoh-tokoh di daerah ini, termasuk Panglima JI Abu Dujana. "Yang jelas, distribusi mereka ada," kata Kapolri.

Untuk perubahan sasaran teror bom, daerah-daerah pinggiran juga lebih dipilih. "Sementara ini indikasinya belum (meledakkan bom di Jakarta), masih di daerah-daerah yang kemarin disebutkan," tambahnya. Seperti diberitakan, jaringan JI Palembang itu sempat mengincar Kafe Bedudel (sebelumnya ditulis Dedudel, Red), Kampung China, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kapolri juga mengungkapkan, kelompok teroris juga terus meningkatkan kemampuan teror mereka. Ilmu perakitan bom turunan dari Dr Azhari yang ditembak mati di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005, mereka modifikasi dengan mengganti unsur gotri (bola besi) dengan peluru tajam. Gunanya jika bom meledak, efek ledakan dan daya rusaknya akan lebih dahsyat.

Karena itu, Kapolri meminta, semua unsur di Indonesia terlibat dalam upaya menghentikan reproduksi sel teroris yang belum berhenti itu.

"Dituntut kerja sama semuanya. Tidak hanya polisi. Polisi itu hanya soal hilirnya saja. Tapi, hulunya, bagaimana kita memberikan pencerahan kepada pelaku. Itu adalah peran tokoh agama dan masyarakat," beber mantan Kapolda Sumut itu.

Untuk memberi hukuman yang setimpal kepada pelakunya, Kapolri memastikan bahwa Hasan alias Fajar Talsin, 35, satu di antara sepuluh tersangka teroris Palembang yang berstatus warga Singapura, tetap akan diproses sesuai dengan hukum Indonesia. "Juga belum ada permintaan ekstradisi dari Singapura," sambungnya. Hasan adalah anggota jaringan JI yang namanya juga telah dimasukkan red notice Interpol.

Informasi dari sumber di kepolisian menyebutkan, Husaini, Hasan, dan Kastari masuk ke Indonesia Januari 2002. "Kini kita baru dapat Hasan. Yang dua masih kita cari," kata sumber itu di Mabes Polri kemarin.

Kastari dkk melarikan diri dari Singapura setelah Negeri Singa itu melakukan operasi besar-besaran jaringan JI di awal 2002. Mereka bertiga menyusup masuk naik kapal lewat Pelabuhan Belawan, Medan.

Oleh otoritas Singapura, mereka diburu setelah rencana peledakan Bandara Changi, Singapura, gagal.

Selain tiga nama tersebut, saat itu, sebenarnya ada dua orang lain yang menyusup ke Indonesia. Mereka adalah Ishak dan Rosid. "Untuk dua orang itu, kami belum bisa pastikan apakah masih ada di Indonesia. Terakhir mereka ada di Jateng dan Jatim. Yang jelas, Kastari memang kenal baik kondisi Indonesia setelah kini dia kembali ke sini," tambah sumber yang lain.

Selain memburu jejak para teroris asal Negeri Singa itu, polisi juga masih berkonsentrasi memburu teroris asal Malaysia Noordin M. Top yang dipastikan masih berada di Indonesia. Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa Noordin yang kepalanya dihargai Rp 1 miliar oleh polisi itu telah melarikan diri ke Syria. "Saat di Palembang sebenarnya kami berharap Noordin masuk dulu, baru digerebek. Tapi, dia tak muncul-muncul. Di sisi lain kami khawatir karena bahan peledak itu sudah mulai dipindah-pindah," jelas sumber Jawa Pos di kepolisian.

Teroris Regenerasi

Pasca ditangkapnya empat orang anggota jaringan teroris di Desa Bumi Arjo, Kecamatan Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI), Polres OKI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan jaringan teroris itu.

Kapolres OKI AKBP Yudhi Faizal mengatakan, hasil penggeledahan di tiga tempat pasca ditangkapnya Ani Sugandi, Ali Musadi, Rohman, dan Toni menemukan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan teroris.

Dari rumah Ani Sugandi, pimpinan Ponpes Al-Furqon Baitussuffah, yang berada di RT 03 Blok C Desa Bumi Arjo, Lempuing, ditemukan 1 buah hard disk, 1 unit CPU, 1 kotak dan 1 tas VCD tentang jihad, 15 buah buku tentang jihad, 1 buah sangkur, 1 buah tas yang berisi dokumen, 1 buah pedang, dan 1 tombak.

Di ponpes sekitar 100 meter dari rumah Ani Sugandi, diamankan 1 buah CPU, sejumlah buku-buku jihad, dan 1 senjata mainan dari kayu yang digunakan murid-murid atau santri untuk latihan perang-perangan. Di tempat ketiga di musala dekat rumah Toni, ditemukan sebuah HP Nokia 8250 milik Toni.

Adanya program berlatih perang kepada santri muda dan anak-anak membuat prihatin Kapolda Sumsel Irjen Pol Ito Sumardi. "Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Teroris, ternyata, sudah sedemikian mudah masuk ke wilayah-wilayah di Sumsel dan berusaha melakukan regenerasi, " ujar Ito di Mapolda Sumsel kemarin.


MyLangit Theme By ArpitNext
Copyright © 2008 Bloggerized by : GosuBlogger | Inspired By Langit : Eches